Jumat, 04 Juni 2010

Kecoak Kereta

'Telur asin! Telur asin! Pop Mie! Pop Mie! Air putih! Air putih! Teh manis! Teh manis! Kopi! Kopi! Mijon! Mijon! Seprit! Seprit! Fanta! Fanta! Rokok! Rokok!' cuma itu-itu saja yang terdengar selama empat belas jam perjalanan kereta api Kertajaya dari Jakarta tujuan Surabaya.

Penumpang di barisan bangku sisi kiri seolah berlomba tidur dengan penumpang di barisan bangku sisi kanan. Tidur? Ya, ini kesempatanku bergerak. Kecoak kereta seperti kami memang baru bebas bergerak kalau para penumpang manusianya sudah pulas tertidur. Kalau tidak? PLAK, tubuh kami hancur berantakan dihantam koran lah, majalah lah, atau yang menjadi kematian paling terhormat ya mati digebuk pakai sandal jepit atau sepatu mereka. Sadis dan kejam memang, tetapi begitulah manusia. Itulah sifat asli dari kata manusiawi. Padahal kami, kaum kecoak, sudah lebih dulu ada sebelum nenek moyang manusia ada di muka bumi.


stasiun Kaliwungu, 24 Mei 2010

Tidak ada komentar: