Senin, 23 Januari 2012

(Sun)flower

Sebelum para penyair modern merepresentasikan makna-makna tentang bunga seperti Tulip, Amaryllis, hingga Bunga Matahari, para penyair Yunani Kuno telah lama menyajikan makna-makna bunga itu dengan kisah sentuhan mereka.

Kisah ini hidup pada zaman di mana seorang penyair Yunani bernama Homerus hidup dengan mengemas kisah perang ke dalam kisah Odyssey.

Kisah dimulai dari seorang Clytie yang mencintai Apolon, sang Dewa Matahari. Namun Apolon tidak mencintai Clytie. Hal ini menyebabkan kesedihan mendalam di hati Clytie. Sembilan hari lamanya ia hanya duduk sendirian dan tidak mau makan maupun minum. Satu-satunya makanan hanyalah air mata dan embun yang dingin. Dan satu-satunya hal yang ia lakukan dalam kesendiriannya itu hanyalah memandang matahari.

Clytie menatap pada matahari ketika dia naik hingga terbenam, demikian ia melalui hari-harinya. Ia tidak melihat benda lain, wajahnya terus memandang kepadanya. Memperhatikan matahari yang dicintainya itu.

Akhirnya, anggota tubuh bagian bawahnya menembus tanah, mengakar di dalamnya. Wajahnya berubah menyerupai apa yang selama ini dipandangnya sepanjang hari, menjadi bunga matahari. Kemudian tubuhnya berubah menjadi batang. Ia selalu menghadap matahari selama berhari-hari. Ia menjadi bunga matahari yang hingga kini masih menyimpan cintanya kepada matahari.

Demikianlah bunga matahari yang selalu mengikuti kemanapun cahaya matahari itu pergi, menjadi lambang keteguhan hati dan kesetiaan dengan filosofi modern :
SELALU MEMPERHATIKANMU.

Tidak ada komentar: