Jumat, 01 Juni 2012

Romansa Tanpa Konsep

Tidak ada yang salah dengan konsep seorang matematikawan yang mencinta warna jatuh cinta kepada pelukis yang gemar menggambar angka. Matematikawan yang ahli menata warna dalam setiap penerapan dan implementasi dari kombinasi hasil hitung dan rumusan Pythagoras-nya. Sementara sang pelukis gemar mencetak angka dari permainan kuas di atas kanvas. Tidak nyambung! Tetapi demikianlah cara romansa sering hadir dan tidak jarang membuat keduanya melambung. Bukankah romansa itu serba bingung dan tak mampu diperhitungkan? Jika romantika bisa diukur dengan matematika, hasilnya pastilah Determinan dengan akar-akar tidak riil yang imajiner, tidak terdefinisi.

Tidak ada komentar: