Selasa, 10 Mei 2011

Wherever You Will Go

Ini sudah ketiga kalinya malam ini kau menangisiku, Monika. Jangan terlalu disesalkan. Hey, aku baik-baik saja. Hanya sedikit kehilangan debar. Berhenti. Tidak ada guna kau menangisi waktu, Monika. Waktu hanyalah dewa maha kejam yang tidak pernah mau menerima tawar-menawar. Sekali kau coba menghentikannya, kamu yang akan hancur, atau bahkan mati, Monika.

Ketika malam ini pikiranmu menangkap bayanganku, alihkan. Hanya akan membuatmu gila dan dihantui rasa bersalah yang kau ciptakan sendiri, Monika. Aku tidak pernah jauh darimu, tidak pernah. Aku selalu memperhatikanmu. Aku berada dekat denganmu. Hingga malam ini, Monika. Benar, hingga malam ini.

Kau ingin mencariku dalam perjalanan lamunanmu, Monika? Jangan kau pandangi langit malam ini, Monika. Aku tidak di sana. Aku tidak sejauh itu. Aku tidak berada di bawah bintang Daud yang ratusan tahun jauhnya di belakang matamu. Tidak sejauh itu.

Kau juga tak perlu memandangi tanah ini, Monika. Aku tidak di sana. Sudah sejak tiga hari yang lalu aku meninggalkannya. Pandangi cermin di depanmu. Kau akan menemukanku. Dekat denganmu. Aku selalu memelukmu erat dari belakang sepanjang hari, semenjak aku mengerti bahwa aku telah mati ditabrak lari olehmu tempo hari, Monika.

Tidak ada komentar: