Terkadang, jika kata 'pergi' bisa berarti sebuah proses perjalanan yang pelan-pelan akan meniadakan kehadiranku di dalam kehidupanmu. Aku katakan kepadamu, aku tidak ingin pergi. Hanya saja terkadang hidup kelak harus berjalan tidak sesuai dengan keinginan kita. Roda waktu terus berputar, kemudian manusia-manusia di sekeliling kita akan terus bertukar. Dulu mereka jauh bagimu, kelak menjadi dekat untukmu. Dulu kamu di bawah mereka, kini kamu di atas mereka. Begitulah.
Pelan-pelan, jika memang akan terjadi, yang mana kehadiranku mulai semakin tiada, dan kau mulai hidup di dalam duniamu, aku ingin kau mengerti, aku sekali-sekali tidak pernah hilang darimu. Aku selalu bersamamu, hanya saja aku barangkali tidak bisa melihat Bulan dan Bintang dari satu garis cakrawala yang sama denganmu, sekalipun kita hidup dengan berpijak pada balkon yang sama. Entah mengapa, tetapi sering sekali untuk menyaksikan sebuah cerita bernama Malam, beberapa manusia belum tentu bisa melihat Bulan dan Bintang yang sama.
Seandainya saja bisa, aku ingin memiliki kunci untuk masuk ke duniamu, lalu melihat Malam dengan barisan Bulan dan Bintang yang sama dengan yang kau lihat. Dan jika memang aku tidak akan pernah bisa mendapatkan kunci untuk memasuki duniamu itu, aku hanya berharap kelak aku akan memiliki kunci untuk masuk ke dalam hatimu, walau hanya untuk hidup di dalam hatimu saja, Bee.
Jakarta, 15 Mei 2011
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi93SFT-cbyQpsc8u2ix6n7mtkCsgnmkLJPqUNMaI9JDzVOt_L56UIYzllV7VyY9qzrcklHQyCuQY1BoBKTcPMSLXFmWw4qpqwN7O9xCcsJ0AQWzMkSCkCZ2BuVrzuFZovFDcFr1ONW-i0k/s320/Untitled-1.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar