Sabtu, 21 Mei 2011

Trivial : Dewi Sartika 'Kucu'

Akhir tahun dua ribu sembilan, kususun daftar kontak di akun jejaring sosial putih biru milikku, Facebook. Halaman demi halaman kubuka bukunya (book), kucari mukanya (face). Diklasifikasikan sebagai kawan-kawan yang pernah ada dan pernah tinggal dalam masa lalu, euforia.

Hanya ada satu nama yang memasang fotonya dengan gambar buah strawberry. Namanya tidak asing. Sama persis dengan nama salah seorang temanku semasa sekolah dulu. Dewi Sartika, hanya di belakangnya ditambahkan 'Kucu'. Ah, improvisasi saja barangkali. Kutelusuri teman-teman yang ada di akunnya. Sama. Sebagian besar teman-temanku ada di sana. Pasti dia salah satu teman masa SLTP-ku dulu. Anak paling cerdas pada angkatannya.

Kukirimkan permintaan sebagai teman. Diterima. Kukirimkan pesan : "Apakah kamu Dewi Sartika alumni SLTP Tasisius II dulu?"

Dibalas : "Bukan. Ada apa?"
"Tetapi kamu mengenal teman-temanku semasa SLTP dulu?"
"Siapa?"


Kusebutkan beberapa nama teman-temanku yang juga terdaftar sebagai teman-temannya.

"Oh, mereka maksudmu. Memang. Tetapi itu teman-teman masa SMU dan kuliah, bukan masa SLTP."
"Jadi aku salah orang?"
"Exactly."


Hubungan terputus. Tidak ada komunikasi sama sekali sejak saat itu. Sampai dia mengomentari beberapa tulisan absurd dalam kumpulan notes yang sering kupublikasi sebagai luapan impian tak sampaiku menjadi seorang penulis handal. Ya, dua tahun lalu aku memang pernah bermimpi untuk bisa menjadi seorang penulis alegoris yang mencantumkan namaku di halaman depannya. Tetapi sudah lama kukubur impian itu. Dunia bukan soal menyusun kata-kata, tetapi lebih kepada mewujudkan kata-kata menjadi nyata, bukan?

Kembali kepada trivial kali ini, komentar demi komentar menyambungkan tali pertemanan. Dewi merekrutku menjadi bagiannya. Sedikit dukungan dan banyak cambukan diberikannya kepadaku. Terima kasih sekali, Teman. Joki yang handal.

Hari ini, malam ini, aku kembali didebarkan oleh pesan singkat yang dikirimkannya, yaitu debaran kepada satu impian lama. Impian untuk menjadi penulis yang mencantumkan namaku sebagai penulisnya. Aku tidak akan menyebutkan buku atau majalah apa itu sampai aku benar-benar menjadikan impian itu sebagai realita. Tetapi ketahuilah, angin segar ini seperti menghidupkan impian lamaku. Aku sungguh berterima kasih atas dukungan tak henti-hentimu, Kawan.

message received
Gue tidak peduli apa motivasi lo menuliskan notes di akun jejaring sosial. Tetapi gue hanya ingin katakan, kesempatan itu tidak lama lagi datang dan ada. Persiapkan diri lo. Gue mau lo buktikan bahwa lo bukan hanya jago kandang di dunia Facebook saja.

Aku katakan kepadamu, Kawan. Seandainya itu terjadi dan benar terjadi, tepat bulan November mendatang akan menjadi ulang tahunku yang paling berkesan. Mengapa? Karena jika usahaku membuahkan hasil, maka ketika kau mengabarkan berita yang baik, itu akan menjadi hadiah ulang tahun yang tidak tergantikan nilainya.

Jakarta, 22 Mei 2011

Tidak ada komentar: