Tanda merah. Di sudut kiri atas akun jejaring sosialmu. Lagi-lagi, begitu pikirmu, seorang gila menulis di dalam malam. Tengah malam. Ah, maafkan aku. Mengganggu mimpi kalian. Mengajak kalian mewaraskan aku.
Mataku menjelajah ke memori komputer. Mencari sebuah file musik untuk kuputar. Ketemu. Lagu I Believe in You milik maha duo Il Divo dan Celine Dion.
PLAY
Kesepian, jalan yang telah kau pilih
Sebuah jalan kegelisahan, tidak ada jalan untuk kembali
Suatu hari kau akan menemukan cahayamu lagi
Apakah kau tahu?
Jangan biarkan berlalu, jadilah kuat
Ikuti kata hatimu
Biarkan kasih memimpinmu melalui kegelapan
Kembali ke sebuah tempat yang pernah kau kenal dulu
Aku percaya, aku percaya, aku percaya padamu
Ikuti impianmu
Jadilah dirimu sendiri, seorang malaikat kebaikan
Tidak ada yang tak bisa kau lakukan
Aku percaya, aku percaya, aku percaya padamu
Sendirian
Kau akan meninggalkan kesendirianmu
Buka hati
Tatap semesta
Tempuh pencarianmu
Jangan melihat ke belakang
Jangan menunggu
Hari itu
Bangkit
Ikuti bintangmu
Seberapa jauh impianmu akan membawamu
Suatu hari kau akan menggapainya
Jika kau yakin, jika kau percaya, jika kau percaya
Pada dirimu
Ikuti cahaya
Jangan padamkan api yang kau bawa
Dan ingat
Aku percaya, aku percaya, aku percaya
Pada dirimu
Suatu hari nanti aku akan menemukanmu
Suatu hari kau akan menemukanku juga
Dan ketika aku memelukmu erat
Aku tahu itu sudah benar
Ikuti kata hatimu
Biarkan kasih memimpinmu melalui kegelapan
Kembali ke sebuah tempat yang pernah kau kenal dulu
Aku percaya, aku percaya, aku percaya padamu
Ikuti impianmu
Jadilah dirimu sendiri, seorang malaikat kebaikan
Tidak ada yang tak bisa kau lakukan
Aku percaya, aku percaya, aku percaya padamu
Kau dengar? Seberapa jauh impianmu akan membawamu, katanya. Suatu hari kau akan menggapainya, katanya. Kembali ke sebuah tempat yang pernah kau kenal dulu, katanya. Dan ketika aku memelukmu erat, aku tahu itu sudah benar, katanya. Kau dengar, Kawan? Bersediakah kalian bertahan, untuk sebuah janji yang tidak pernah aku tahu tergenapi tidaknya? Tetapi kalian telah mendengar sendiri kisah ajaib Musa yang membelah Laut Merah, bukan? Itukah yang namanya keyakinan seratus persen?
Kalian mengerti? Jika tiba waktuku nanti bertemu dengan malaikat penjagaku, aku hanya ingin bertanya satu hal dan mengajukan satu permohonan. Mengapa otakku mampu memerintah fungsional tubuhku, tetapi tidak mampu menghidupkan hidupku di dalam jalan kerinduanku? Permohonanku sederhana, bawa aku menemukan kembali hidupku yang terasa mati. Jika kalian memutuskan pergi sekarang, maka aku akan mati. Kerinduanku hanya kalian yang membawanya. Maafkan aku merepotkan kalian di tengah malam begini.
Kalian percaya bahwa kita akan menemukan hidup kita kembali? Kalian yakin jika aku akan menemukan kalian lagi? Seperti Musa? Benarkah?
Apakah kalian berkenan menolongku? Melihat ke dalam mataku, mencungkilnya keluar, kemudian melihat di dalamnya. Apa yang kalian temukan? Kalian akan menemukan diri kalian satu per satu terekam di dalam retinaku. Apakah kalian mempercayaiku, kata-kata bukan-bukanku barusan? Sungguh? Seperti Musa?
Aku percaya, aku percaya, aku percaya padamu.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMuanGSuDsmbeGAW6-aORjBoMspjM1UxIMuOs8i71MHoSTvU80Ll8dRQtDZE-cyxabTQ48ARUfws68TNzf3F87pxMh-TKCCsWxZ7eqPg1DqSAFhrjUExOvc2Q4QMKXjShOOh0tKPXMCuQW/s320/1.jpg)