Rabu, 17 Agustus 2011

No One Knows

No one knows what it's like
To be the bad man
To be the sad man
Behind blue eyes

No one knows what it's like
To be hated
To be fated
To telling only lies

But my dreams
They aren't as empty
As my conscience seems to be

I have hours, only lonely
My love is vengeance
That's never free

No one knows what it's like
To feel these feelings
Like I do
And I blame you!

No one bites back as hard
On their anger
None of my pain and woe
Can show through

But my dreams
They aren't as empty
As my conscience seems to be

I have hours only lonely
My love is vengeance
That's never free

When my fist clenches, crack it open
Before I use it and lose my cool
When I smile, tell me some bad news
Before I laugh and act like a fool

And If I swallow anything evil
Put your finger down my throat
And If I shiver, please give me a blanket
Keep me warm, let me wear your coat

No one knows what it's like
To be the bad man
To be the sad man
Behind blue eyes

*The Who - Behind Blue Eyes


Tidak ada yang tahu bagaimana rasanya menjadi orang jahat, menjadi orang sedih, bersembunyi di balik mata biru. Tidak ada yang tahu bagaimana rasanya menjadi sosok yang dibenci, ditakdirkan untuk mengatakan kebohongan yang tidak sesuai dengan hati nurani. Dalam mimpiku, kelak mereka tidak akan lagi kosong seperti hati nuraniku kini. Tidak ada yang tahu bagaimana rasanya, untuk merasakan perasaan ini, seperti yang kulakukan selama ini.

Ketika nanti aku mengucapkan, Aku pergi, aku seperti berubah wujud dari manusia berseragam dengan motif garis menjadi manusia tanpa seragam, dengan kaos putih yang barangkali merasa bosan karena terus kuinseminasikan dengan jeans biru panjang.

Waktunya akan tiba-tiba, seperti ombak laut yang tidak mengucap permisi ketika ia datang menyapa pantai. Juga tidak mengucap salam perpisahan ketika ia hendak menarik diri kembali ke laut. Aku sudah terbiasa untuk itu. Datang dan pergi tanpa tanda, terlalu tiba-tiba. Seperti Malaikat Izrail dan kapak pencabut nyawanya dengan jubah hitam yang invisible, tidak terlihat. Sebagaimana ia mendatangi seorang bapak, yang barangkali semalam terlihat begitu ceria dan bersemangat ketika meladeni bincang-bincang putranya seputar pertandingan sepak bola yang baru saja mereka saksikan. Semuanya akan tiba-tiba.

Tidak ada yang tahu bagaimana rasanya menjadi orang jahat, menjadi orang sedih, bersembunyi di balik mata biru. Tidak ada yang tahu bagaimana rasanya menjadi sosok yang dibenci, ditakdirkan untuk mengatakan kebohongan yang tidak sesuai dengan hati nurani. Dalam mimpiku, kelak mereka tidak akan lagi kosong seperti hati nuraniku kini. Tidak ada yang tahu bagaimana rasanya, untuk merasakan perasaan ini, seperti yang kulakukan selama ini.

Tetapi dalam impianku
Kelak mereka yang kutinggalkan
Tidak akan kosong
Akan lebih penuh dari sebelumnya
Lebih bercahaya

Tetapi tetap
Mereka tidak akan mengerti
Bagaimana rasanya menjadi sosok yang jahat
Menjadi sosok yang dibenci
Ditakdirkan untuk terlihat demikian


Limp Bizkit - Behind Blue Eyes


Tidak ada komentar: